Awal Puasa 2025: Penentuan Tanggal dan Perbedaan Versi Pemerintah, Muhammadiyah, serta BRIN

Daftar Isi
Kalender Hijriah dengan tanggal 1 Maret 2025 sebagai awal Ramadan 1446 H
Kalender Hijriah dan metode penentuan awal puasa Ramadan 2025 oleh Muhammadiyah, Pemerintah, dan BRIN.

RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Awal puasa Ramadan selalu menjadi topik penting bagi umat Islam di Indonesia. Pada tahun 2025, awal Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

Namun, penentuan ini sering kali berbeda antara berbagai pihak seperti Pemerintah, Muhammadiyah, dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). 

Artikel ini akan membahas metode penetapan, perbedaan pandangan, serta implikasi dari perbedaan tersebut.

Metode Penetapan Awal Puasa

1. Penentuan Versi Muhammadiyah

Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang berfokus pada kriteria astronomis, seperti:

  • Ketinggian Hilal Minimal: 5 derajat.
  • Sudut Elongasi Minimal: 8 derajat.
    KHGT bertujuan menyatukan waktu ibadah umat Islam secara global, sehingga awal puasa di berbagai belahan dunia bisa seragam.
2. Penentuan Versi Pemerintah dan BRIN

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menggunakan metode rukyat (pengamatan langsung hilal) yang didukung hisab (perhitungan astronomi). 

BRIN juga mengedepankan pengamatan lokal yang mempertimbangkan:

  • Kondisi geografis Indonesia.
  • Tradisi masyarakat.

Metode ini memungkinkan adanya perbedaan tanggal antara Muhammadiyah dan pemerintah.

Perbandingan Jadwal Awal Puasa 2025

Versi PenetapanTanggal Awal PuasaMetode Penentuan
Muhammadiyah1 Maret 2025Hisab, KHGT
Pemerintah dan BRINMenunggu Sidang IsbatRukyat dengan dukungan hisab

Keuntungan dan Tantangan dari Berbagai Metode

  1. Keuntungan KHGT:

    • Konsistensi global dalam waktu ibadah.
    • Memberikan kepastian jauh hari sebelum Ramadan.
  2. Keuntungan Rukyat:

    • Mengutamakan tradisi lokal dan akurasi pengamatan.
    • Fleksibel terhadap kondisi geografis.
  3. Tantangan:

    • Perbedaan metode sering kali memunculkan diskusi di masyarakat.
    • Ketidaksamaan jadwal dapat menyulitkan koordinasi ibadah bersama.

Menurut Prof. Thomas Djamaluddin, "Kalender Hijriah Global Tunggal menawarkan solusi untuk menyatukan umat Islam, tetapi tantangannya adalah menyelaraskan dengan tradisi lokal yang telah lama ada."

Perbedaan tanggal awal puasa bukan hal baru di Indonesia. Yang terpenting adalah memahami dan menghormati perbedaan tersebut, serta menjaga harmoni dalam menjalankan ibadah Ramadan.

Awal puasa 2025 diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, menurut penetapan Muhammadiyah. 

Namun, Pemerintah dan BRIN masih akan menunggu hasil sidang isbat. 

Meskipun perbedaan metode ini wajar terjadi, kita tetap dapat memaknai Ramadan sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan.***