11 November 1976 Weton Apa? Menguak Makna Weton dan Watak Berdasarkan Perhitungan Jawa

Daftar Isi

11 November 1976 Weton Apa


RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, weton merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Weton, yang berarti hari lahir dalam kalender Jawa, dipercaya dapat menggambarkan watak, rejeki, bahkan nasib seseorang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang weton untuk tanggal 11 November 1976, termasuk makna dari perhitungan hari tersebut dalam berbagai aspek kehidupan.

Tanggal 11 November 1976 dalam Kalender Jawa

Pada tanggal 11 November 1976, yang jatuh pada hari Kamis dalam kalender Masehi, dalam kalender Jawa disebut sebagai Kamis Kliwon.

Berdasarkan kalender Jawa, hari tersebut bertepatan dengan tanggal 19 Dulkaidah tahun 1908.

Sementara itu, dalam kalender Hijriah, tanggal ini bertepatan dengan 19 Dzul Qaidah 1396.

Menggunakan perhitungan kalender Jawa, weton seseorang terdiri dari dua unsur utama, yaitu dina (hari dalam bahasa Jawa) dan pasaran.

Dalam hal ini, 11 November 1976 adalah Kamis (Kemis) dan pasaran Kliwon.

Kamis Kliwon: Kombinasi yang Kuat dan Menakutkan

Dalam sistem weton, Kamis dikenal sebagai hari yang memiliki energi "sangar" atau menakutkan.

Ini berarti mereka yang lahir pada hari ini cenderung memiliki keberanian dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.

Namun, karakter Kamis yang terkesan menakutkan ini juga membuat mereka sering disegani dan dianggap berwibawa.

Sedangkan Kliwon adalah pasaran yang melambangkan sifat sosial, periang, dan kemampuan berkomunikasi yang baik.

Orang dengan weton Kliwon umumnya pandai bergaul, mudah menarik perhatian orang lain, dan sering kali memiliki ambisi yang tinggi.

Meskipun demikian, mereka juga memiliki sisi yang agak urakan dan bisa ceroboh dalam beberapa hal.

Watak Berdasarkan Kamis Kliwon

  1. Periang dan Mudah Bergaul
    Orang yang lahir pada Kamis Kliwon cenderung mudah bergaul dan memiliki banyak teman.

    Sifat mereka yang terbuka dan ramah membuat orang lain merasa nyaman di sekitar mereka.

    Selain itu, mereka juga dikenal pandai berbicara, yang membantu mereka dalam membangun relasi sosial.

  2. Ambisius, Namun Cenderung Ceroboh
    Meskipun mereka memiliki ambisi besar, kadang-kadang sikap ceroboh dalam mengambil keputusan bisa menjadi hambatan.

    Mereka perlu berhati-hati dalam memilih langkah, terutama dalam hal yang menyangkut keputusan penting dalam hidup.

  3. Setia Pada Janji
    Orang dengan weton Kamis Kliwon biasanya menepati janji mereka.

    Mereka sangat menghargai komitmen, terutama dalam hubungan pribadi dan profesional.

    Namun, mereka juga harus belajar lebih baik dalam membalas budi dan menghargai jasa orang lain.

  4. Banyak Selamat dan Didukung Doa
    Sebagai orang yang lahir pada Kamis Kliwon, mereka diyakini memiliki banyak keberuntungan dalam hidup.

    Doa-doa mereka sering dikabulkan, dan mereka kerap terhindar dari masalah besar.

Hastawara: Rudra

Dalam perhitungan Jawa, selain hari dan pasaran, juga dikenal konsep hastawara, yang terdiri dari delapan nama.

Untuk tanggal 11 November 1976, hastawara yang berlaku adalah Rudra.

Nama Rudra berarti "angker dan berwibawa."

Hal ini mencerminkan aura seseorang yang kuat dan sering disegani oleh orang di sekitarnya.

Namun, sifat berwibawa ini bisa menjadi pedang bermata dua jika tidak diimbangi dengan sikap rendah hati.

Sadwara: Tungle

Sadwara adalah siklus enam hari dalam kalender Jawa, dan untuk tanggal ini sadwara yang berlaku adalah Tungle, yang artinya "daun."

Maknanya berkaitan dengan karakter bertanggung jawab namun terkadang suka membantah.

Orang dengan weton Tungle sering memiliki kepribadian yang tangguh dan tidak takut menghadapi tantangan, tetapi sikap suka membantah bisa membuat mereka terlihat keras kepala.

Sangawara: Kerangan (Matahari)

Kerangan adalah salah satu dari sembilan siklus dalam sangawara, yang melambangkan matahari.

Orang dengan sangawara Kerangan dipercaya memiliki hidup yang berkelimpahan rejeki dan wawasan yang luas.

Mereka cenderung menjadi sumber cahaya bagi orang lain, memberikan inspirasi dan motivasi.

Ini adalah weton yang bagus untuk seseorang yang bercita-cita menjadi pemimpin atau pembimbing.

Saptawara: Bumi Kapethak

Dalam siklus tujuh hari yang disebut saptawara, Bumi Kapethak menggambarkan orang yang suka bekerja keras, kuat menderita, dan sering mendapatkan kekecewaan.

Meskipun demikian, kekuatan mereka dalam menghadapi cobaan hidup membuat mereka mampu bangkit dari keterpurukan.

Rakam: Demang Kadhuruwan

Rakam merupakan bagian dari perhitungan kalender Jawa yang menghubungkan sifat dan keberuntungan seseorang dengan simbol-simbol tertentu.

Untuk tanggal 11 November 1976, rakamnya adalah Demang Kadhuruwan, yang artinya orang ini sering menghadapi perkara atau masalah.

Sifat suka membantah dan mempertanyakan segala sesuatu bisa menjadi penyebab utama timbulnya konflik.

Paarasan: Lakuning Banyu

Paarasan menggambarkan sifat dasar seseorang, dan untuk tanggal ini adalah Lakuning Banyu, yang berarti "seperti air."

Orang yang memiliki lakuning banyu biasanya memiliki sifat yang tenang, murah hati, dan mudah beradaptasi.

Mereka cenderung membawa kesejukan dan kedamaian bagi orang lain, serta murah rejeki.

Watak Berdasarkan Wuku Wukir

Selain weton, dalam tradisi Jawa dikenal juga wuku, yang merupakan siklus mingguan dalam kalender Jawa.

Untuk 11 November 1976, wukunya adalah Wukir. Berikut penjelasannya:

  1. Dewa Bumi: Bethara Mahayekti
    Dalam wuku Wukir, Bethara Mahayekti dipercaya sebagai dewa bumi yang menaungi.

    Hal ini mengisyaratkan seseorang yang prihatin dan sering kali tampak kuat di tengah penderitaan.

  2. Pohon Nagasari: Prihatin
    Pohon yang diasosiasikan dengan Wukir adalah Nagasari, yang melambangkan keprihatinan.

    Orang dengan wuku Wukir biasanya adalah mereka yang sering menghadapi kesulitan, namun tetap bertahan.

  3. Burung Manyar: Tidak Mau Dilebihi
    Sifat ini menandakan bahwa mereka sering kali tidak suka dibandingkan atau dilebihi oleh orang lain.

    Mereka cenderung kompetitif dan selalu berusaha menjadi yang terbaik.

  4. Gedhong di Depan: Suka Memperlihatkan Kekayaan
    Dengan simbol gedhong (bangunan) di depan, orang dengan wuku Wukir suka menunjukkan kekayaannya.

    Mereka cenderung dermawan, tetapi juga suka memperlihatkan kemewahan.

  5. Aral: Dianiaya
    Orang dengan wuku Wukir mungkin sering menghadapi tantangan yang berkaitan dengan ketidakadilan atau penganiayaan.

  6. Kala Jaya Bumi: Tenggara
    Berdasarkan perhitungan Kala Jaya Bumi, sebaiknya mereka menghindari bepergian ke arah tenggara selama tujuh hari.

  7. Hari Baik untuk Mantu dan Berteman Tulus
    Wuku Wukir dianggap baik untuk menggelar pernikahan atau menjalin pertemanan yang tulus.

    Namun, tidak disarankan untuk mengobati penyakit, memasang tumbal, atau mendirikan rumah.

Tanggal 11 November 1976 yang jatuh pada Kamis Kliwon menyimpan berbagai makna mendalam dalam perhitungan kalender Jawa.

Kombinasi antara dina, pasaran, wuku, dan berbagai unsur lainnya menggambarkan karakter seseorang yang penuh dengan kekuatan, keberanian, dan karisma.

Meskipun demikian, ada juga tantangan yang harus dihadapi, seperti kecenderungan untuk mengalami masalah dan sikap ceroboh.

Dengan memahami makna weton ini, diharapkan kita dapat lebih bijak dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan.***