Terungkap! Rencana Menteri Trenggono Buka Ekspor Benih Lobster ke Vietnam - Mengungkap Rahasia!

Daftar Isi

Menteri Trenggono Buka Ekspor Benih Lobster ke Vietnam


RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Dalam langkah revolusioner, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan pandangannya untuk membuka pintu ekspor benih lobster, dengan tujuan khusus ke Vietnam. 

Rencana strategis ini saat ini sedang dipertimbangkan dengan seksama, dengan kondisi yang akan segera diumumkan yang harus dipenuhi Vietnam untuk secara legal memperoleh benih lobster dari Indonesia.

Dalam konferensi pers terkini mengenai Outlook & Program Prioritas Sektor Kelautan dan Perikanan, Trenggono menyatakan pendekatan optimal. "Langkah terbaik adalah memberikan ruang bagi investor di Vietnam untuk membudidayakan lobster di Indonesia.

Biarkan mereka membudidayakannya di sini terlebih dahulu, dan setelah itu, kita dapat menilai permintaan benih lobster di sana. Namun, syaratnya adalah mereka harus membayar resmi kepada pemerintah Indonesia," jelas Trenggono.

Trenggono mengilustrasikan potensi manfaat ekonomi, membayangkan bahwa jika Indonesia dapat menyuplai Vietnam dengan 300 juta benih lobster dengan harga yang wajar, Rp5.000 per benih, pendapatan dapat mencapai Rp1,5 triliun. "Rp1,5 triliun ini menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Bukankah manfaatnya substansial? Besar," tegasnya.

Lebih lanjut, Trenggono menyoroti efek pengganda yang akan muncul dengan investor Vietnam terlibat dalam budidaya lobster di Indonesia.

"Mereka akan membangun rantai pasokan, menangani isu-isu seperti persiapan pakan, tenaga kerja, dan lainnya," tambahnya, menekankan potensi pertumbuhan ekonomi.

Menanggapi klaim yang menyarankan mekanisme transfer teknologi, Trenggono menjelaskan bahwa ini adalah transfer etos. Dia menegaskan bahwa saat ini Indonesia masih kurang memiliki etos kerja seperti yang dimiliki Vietnam. 

"Jadi, apakah ekspor benih lobster akan dibuka? Intinya, mereka dapat berinvestasi di sini, dan kita dapat menerima PNBP untuk negara. Efek pengganda akan mendorong pertumbuhan, mencapai hasil yang signifikan. Dengan demikian, kita dapat mencapai pertumbuhan melalui ekspor benih lobster," jelasnya.

Trenggono menekankan posisi unik Vietnam, yang tidak memiliki benih lobster namun berhasil mengekspor lobster senilai US$2,5 miliar ke China, yang diperoleh secara ilegal dari Indonesia. Sebaliknya, ekspor lobster Indonesia hanya sekitar US$10-20 juta per tahun. 

Menteri menyatakan kekecewaannya, "Vietnam tidak memiliki benih lobster. Benih lobster hanya berkembang biak di perairan Indonesia. Ekspor benih lobster kita hanya sekitar US$10-20 juta per tahun, sedangkan Vietnam mencapai US$2,5 miliar. Sangat mengecewakan."

Meskipun Trenggono tidak dapat memberikan tanggal pasti untuk membuka keran ekspor benih lobster ke Vietnam, dia menyatakan keinginannya agar hal tersebut terjadi lebih cepat. 

Proses yang panjang memerlukan kerangka hukum yang jelas, memastikan manfaat yang nyata bagi negara. Dia menargetkan penyelesaian pada akhir bulan ini.

Seiring dengan pengembangan rencana ini, potensi pertumbuhan ekonomi dan kerja sama antara Indonesia dan Vietnam di industri lobster semakin terlihat. 

Visi strategis Menteri Trenggono tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia tetapi juga untuk membangun hubungan saling menguntungkan dengan Vietnam dalam pasar lobster yang berkembang.