Berita Terkini: Kesepakatan Eksklusif Vietnam-Indonesia - Siap-Siap Untuk Gelombang Bisnis Lobster?
RAKYATMEDIAPERS.CO.ID, Jakarta, 10 Januari 2024 - Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono memperkuat rencananya untuk membuka pintu ekspor benih lobster ke Vietnam.
Dalam konferensi pers mengenai Outlook & Program Prioritas Sektor Kelautan dan Perikanan pada Rabu (10/1/2024), Trenggono menyampaikan niatnya untuk menggaet Vietnam sebagai mitra dalam industri lobster.
Meskipun rencana ini masih dalam tahap kajian, kondisinya akan diatur agar Vietnam dapat memperoleh benih lobster secara legal dari Indonesia.
Trenggono menyoroti langkah strategis dengan memberikan ruang bagi investor Vietnam untuk melakukan budidaya lobster di Indonesia.
"Sudahlah kamu budi daya dulu di Indonesia, kalau kamu melakukan budi daya di sini, kemudian kita bisa melihat kebutuhan benih lobster di sana yang bisa kita penuhi. Namun, syaratnya harus membayar secara resmi kepada pemerintah Indonesia," ungkap Trenggono.
Potensi Ekonomi yang Dahsyat Menariknya, Trenggono memberikan gambaran potensi ekonomi yang dapat dihasilkan melalui rencana ekspor benih lobster ini.
Jika Indonesia mampu memenuhi kebutuhan bibit lobster sebanyak 300 juta dengan harga Rp5.000 per bibit, maka potensi pendapatan mencapai Rp1,5 triliun.
Pendapatan sebesar ini akan menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), memberikan kontribusi signifikan kepada negara.
Efek Pengganda Melalui Investasi Vietnam Trenggono menekankan pentingnya investasi dari Vietnam sebagai pendorong efek pengganda dalam industri ini.
Dengan investor Vietnam yang terlibat dalam budidaya lobster di Indonesia, akan terbentuk rantai pasokan yang melibatkan penyiapan pakan, tenaga kerja, dan aspek lainnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Meskipun beberapa pihak berbicara tentang transfer teknologi, Trenggono dengan tegas membantah klaim tersebut.
Baginya, yang terjadi adalah transfer etos kerja. Dia menjelaskan bahwa Indonesia masih belum memiliki etos kerja seperti Vietnam. "Jadi, apakah akan dibuka ekspor benih lobster? Bagi saya, nilai manfaat dari sumber daya alam kelautan yang bisa memberikan sumbangan untuk kepentingan bangsa dan negara melalui negara saya akan lakukan, dengan cara yang resmi," tegas Trenggono.
Disparitas dengan Vietnam Trenggono menjelaskan ketidaksetaraan posisi antara Indonesia dan Vietnam dalam industri lobster.
Vietnam, yang tidak memiliki benih lobster, berhasil mengekspor lobster senilai US$2,5 miliar ke China dengan mendapatkannya secara ilegal dari Indonesia.
Sementara itu, ekspor benih lobster Indonesia hanya sekitar US$10-20 juta per tahun. "Vietnam tidak memiliki benih lobster. Benih lobster hanya berkembang biak di perairan Indonesia. Ekspor benih lobster kita hanya sekitar US$10-20 juta per tahun, sedangkan Vietnam mencapai US$2,5 miliar. Sangat mengecewakan," ujar Trenggono.
Prospek Masa Depan Meskipun belum dapat memberikan tanggal pasti, Trenggono mengungkapkan keinginannya agar keran ekspor benih lobster ke Vietnam dapat segera dibuka.
Proses panjang memerlukan kerangka hukum yang jelas untuk memastikan manfaat yang nyata bagi negara. Targetnya adalah menyelesaikan proses ini pada akhir bulan ini.
Dengan potensi ekonomi yang menggiurkan, langkah Menteri Trenggono untuk membuka ekspor benih lobster ke Vietnam menjadi sorotan.
Rencana ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia tetapi juga membangun hubungan saling menguntungkan dalam pasar lobster yang terus berkembang.***