14 Wilayah di Maluku dan Sultra Berstatus Siaga Tsunami setelah Gempa M 7,9

Daftar Isi


RakyatMediaPers.co.id - Dilansir dari TV One melaporkan bahwa telah terjadi gempa berkekuatan 7,9 skala Richter di Provinsi Maluku, atau di wilayah Maluku Tenggara. 

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berpusat di 148 km barat laut Maluku Tenggara Barat, tepatnya di 7,25 derajat selatan 130,18 derajat timur, dengan kedalaman 131 km. Gempa terjadi pada pukul 00:47 Waktu Indonesia Barat.

Gempa besar ini membuat BMKG mengeluarkan peringatan potensi tsunami. Peringatan ini ditujukan kepada masyarakat di daerah pesisir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

Selain itu, terjadi juga gempa susulan berkekuatan 5,5 skala Richter pada waktu yang kurang lebih sama, yang juga memicu BMKG untuk mengeluarkan peringatan potensi tsunami.

Sebanyak 14 wilayah berstatus siaga tsunami, yaitu Maluku Tengah, Kepulauan Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, dan Kota Ambon. 

Sementara itu, sejumlah wilayah lainnya berstatus waspada, yaitu Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, Buru, Wakatobi, Kendari Pulau Watulumango, Kepulauan Kendari, Konawe Bagian Selatan, Kota Kendari, dan Kendari.

TV One terus mencoba untuk menghubungi rekan-rekannya yang berada di lokasi. Salah satu rekan, Abdul Latif, berada di Kepulauan Aru. 

Menurut Latif, saat ini kondisi di sana aman dan terkendali, meski saat gempa terjadi, warga panik. Petugas Badan Penanggulangan Bencana setempat juga sedang melakukan pantauan ke pemukiman warga untuk mengetahui dampak kerusakan akibat gempa.

Latif juga menceritakan bahwa saat gempa terjadi, masyarakat merasakan getaran yang cukup kuat. Namun, sampai saat ini belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa yang terkait dengan gempa tersebut di Kepulauan Aru.

Sementara itu, BMKG terus memantau perkembangan gempa dan mengeluarkan informasi terbaru melalui situs resmi dan akun media sosialnya. 

Masyarakat di wilayah yang terdampak disarankan untuk terus memperbarui informasi terbaru dan mengikuti instruksi otoritas setempat. 

Selain itu, penduduk di daerah pesisir disarankan untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi jika perlu, demi menghindari risiko tsunami.