Harga Emas Berjangka Tertekan dan Turun Hingga 4,5 Dolar per Ons

Daftar Isi


RAKYATMEDIAPERS.CO.ID
  – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (10/12/2015) lalu waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena dolar AS menguat menjelang pertemuan Federal Reserve AS pekan depan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari ditutup turun 4,5 dollar AS atau 0,42 persen, pada 1.072 dollar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena Indeks dolar AS naik 0,52 menjadi 97,91 pada pukul 17.45 GMT.

Emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dollar AS naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dollar menjadi lebih mahal bagi investor pemegang mata uang lainnya.

Logam mulia terhindar dari kejatuhan lebih lanjut ketika laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis, menunjukkan klaim awal meningkat 13.000 menjadi 282.000.

Para analis mencatat bahwa angka ini lebih buruk dari yang diperkirakan dan merupakan angka tertinggi dari ukuran tersebut sejak Juli.

Namun, para analis tetap yakin bahwa laporan ini tidak mempengaruhi keputusan Federal Reserve AS untuk meningkatkan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember.

Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Selain itu, logam mulia ini juga tertekan seiring dengan indikasi lebih lanjut bahwa permintaan emas dari China akan turun.

Sementara itu perak untuk pengiriman Maret turun 7,9 sen, atau 0,56 persen, menjadi 14,11 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 9,9 dollar AS, atau 1,14 persen, ditutup pada 855,90 dollar AS per ounce. (rm/tb)